this is me!

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
SHS 5 Malang! SocialOne, girl going 17~

Rabu, 29 Februari 2012

Paduan suara



Suatu penampilan paduan suara
Paduan suara atau kor (dari bahasa Belanda, koor) merupakan istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa Inggris: part, bahasa Jerman: Stimme).
Dalam pengertian ini, paduan suara juga mencakup kelompok vokal (vocal group), walaupun kadang kedua istilah ini saling dibedakan.

Struktur paduan suara

Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas), walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan suara. Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim dalam paduan suara adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan suara tersebut diistilahkan menyanyi secara unisono.
Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya disebut sebagai bernyanyi a cappella. Bila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan suara dapat terdiri atas alat musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu orkestra penuh.
Untuk latihan paduan suara, alat pengiring yang digunakan biasanya adalah piano, termasuk bahkan jika pada penampilannya digunakan alat musik lain atau ditampilkan secara a cappella.

(wikipedia)

Jenis-jenis paduan suara



Kelompok paduan suara dapat dikategorikan berdasarkan jenis suara yang terdapat di dalam paduan suara tersebut:
  • Paduan suara campuran (yaitu dengan suara wanita dan suara pria). Jenis ini mungkin merupakan yang paling lazim, biasanya terdiri atas suara sopran, alto, tenor, dan bas, sering disingkat sebagai SATB. Seringkali pula salah satu atau beberapa jenis suara tersebut dibagi lagi menjadi dua atau lebih, misalnya SSAATTBB (setiap jenis suara dibagi dua) dan SATBSATB (paduan suara tersebut dibagi menjadi dua yang masing-masing terdiri atas empat jenis suara). Kadang kala jenis suara bariton juga dipisahkan (misalnya SATBarB), seringkali dinyanyikan oleh penyanyi bersuara bas tinggi.
  • Paduan suara wanita, biasanya terdiri atas jenis suara sopran dan alto yang masing-masing dibagi dua, sering disingkat SSAA. Bentuk lain adalah tiga suara, yaitu sopran, mezzo-sopran, dan alto, kadang disingkat SMA.
  • Paduan suara pria, biasanya terdiri atas dua bagian tenor, bariton, dan bas, sering disingkat TTBB (atau ATBB jika kelompok suara tertinggi bernyanyi dengan teknik falsetto pada jangkauan nada alto, seperti lazimnya pada musik barbershop). Jenis lain paduan suara pria adalah paduan suara yang terdiri atas suara SATB seperti pada paduan suara campuran namun bagian sopran dinyanyikan oleh anak-anak laki-laki (sering disebut treble) dan bagian alto dinyanyikan oleh pria (dengan teknik falsetto, sering disebut kontratenor).
  • Paduan suara anak, biasanya terdiri atas dua suara SA atau tiga suara SSA, atau kadang lebih dari itu.
Pengkategorian lain untuk paduan suara adalah berdasarkan jumlah penyanyi di dalamnya, misalnya:
  • Ensembel vokal atau kelompok vokal (3-12 penyanyi)
  • Paduan suara kecil atau paduan suara kamar (12-28 penyanyi)
  • Paduan suara besar (lebih dari 28 penyanyi)
Paduan suara juga dapat dikategorikan menurut jenis atau genre karya yang dibawakannya, misalnya:
Wiener Sängerknaben,
paduan suara anak laki-laki dari Wina, Austria
  • Paduan suara simfonik
  • Paduan suara opera
  • Paduan suara lagu keagamaan (musica sacra)
  • Paduan suara lagu popular
  • Paduan suara jazz
  • Paduan suara lagu rakyat
  • Paduan suara pertunjukan (show choir), yang anggota-anggotanya menyanyi dan menari dalam penampilan yang seringkali menyerupai pertunjukan musical.
Selain itu, paduan suara dapat dikategorikan menurut lembaga tempat paduan suara tersebut berada, misalnya:

Sopran




Sopran adalah penyanyi suara tertinggi dalam klasifikasi vokal di dalam budaya musik klasik barat. Istilah ini berasal dari bahasa Italia 'sopra' yang berarti melampaui dan juga bahasa Latin 'supra' yang berarti super. Dalam masa kini, istilah sopran hanya digunakan untuk penyanyi wanita yang memiliki jarak suara sopran. Dalam paduan suara, standar jarak suara sopran adalah yaitu dari C4 hingga satu setengah oktaf keatas mencapai G5/A5.

Di dalam sejarah musik barat, sopran digunakan pada abad 16 untuk menyebut bagian suara paduan suara paling tinggi yang biasa dinyanyikan oleh anak lelaki. Pada abad 16 dan 17, agama Kristen di Eropa melarang kaum wanita untuk bertampil di tempat umum dan khususnya di Katedral dan Gereja. Dengan berkembangnya Opera, peran-peran wanita diperlukan. Dengan dilarangnya wanita untuk menyanyi di panggung, penyanyi kastrati digunakan, dan masih terus dipergunakan hingga akhir musik baroque. Dengan perkembangan agama kristen protestan, doktrin katolik lambat laun memudar dan penyanyi wanita diperbolehkan menyanyi dalam paduan suara di gereja ataupun di opera. Sejak masa tersebut, istilah sopran dipergunakan untuk suara wanita dan suara sopran anak-anak(sopran trebel).

(wikipedia)

Syair lagu Api Kemerdekaan



Api m’nyala di dalam dada satria Api kemerdekaan bangsa
Indonesia jaya
Meski hancur lebur Negara kita
Pahlawan Indonesia sedia
Berkorban jiwa raga

Air mataku berlinang segera
Jika terkenang zaman nestapa
Duka bangsa tak dapat ditahan
Lahirlah kini Pahlawan Johan
  Gagah megah satria nusantara Pantang mundur selangkah jua
Dalam membela bangsa
Tahan d’rita tak mengingat lelah payah
Sifat pahlawan kita jaya
Satria Indonesia

Andai kata pahlawanku gugur
Harum mewangi namamu masyhur
Walau jasmanimu hancur lebur
Jasa tetap mengharum pertiwi
Wahai satria belalah tanah airmu Kobarkanlah dalam jiwamu
Api kemerdekaan

Teknik Berlatih Paduan Suara : Tips dan Trik


Dalam dunia tarik suara kita mengenal jenis-jenis kelompok vokal seperti Duet, Trio, Kwartet, Ansambel, Paduan Suara dll. Paduan Suara sering kita saksikan pada acara-acara rutin gereja bahkan yang bersifat tahunan misalnya : Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi), Perayaan Paskah/Natal.
.
Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk jika ada event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang relatif mahal. Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa kita kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang representatif. KLASIFIKASI PADUAN SUARA
.
Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu:
.
Level – 1 (Penguasaan Materi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur.
.
Tips :
- Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
- Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.
.
Level – 2 (Interprestasi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut.
.
Tips :
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody.
- Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya.
- Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.
- Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik.
- Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri.
Level – 3 (Ekspresi)
.
Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
.
Tips :
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. – Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan secara keseluruhan.
.
Pembagian Kelompok Suara
.
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Tips:
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya.
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada.
Program Latihan
.
Ada peribahasa “Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal” artinya mulailah segala sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program latihan harus bertahap dari yang mudah dahulu.
.
Tips :
- Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh : jangan mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-1, karena akan sia-sia akibat terpecahnya konsentrasi.
- Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong tersendat maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah dahulu, baru kelompok gerbong lainnya.
- Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu yang akan dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak vokalisi stacato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang.
- Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena kemampuan membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat menyanyikan notasi dengan benar tekankan untuk menghafal syair.
Dirigen
.
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan personel di TNI AL yang bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari.
.
Tips:
- Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
- Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya.
- Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara.
.
Demikianlah secara singkat Tips berlatih Paduan Suara, semoga dapat bermanfaat.
.
“Keberhasilan adalah buah dari latihan, namun tanpa disiplin, latihan tidak menghasilkan apa-apa”.
.
Selamat berlatih . . ..©
.
Sumber : Kapten Laut (KH) Albert AFR, S
MAJALAH CAKRAWALA TNI – AL

Partitur Tanah Air















Tanah airku tidak kulupakan
‘kan terkenang selama hidupku
Biar pun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai

Walaupun banyak negri kujalani
Yang subur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ’ku rasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Gita Bahana Nusantara Kota Malang Angkatan 1

Dinas Pendidikan Kota Malang membentuk suatu perkumpulan anak muda kota Malang yang bergerak dibidang Paduan suara yang diberi nama GITA BAHANA NUSANTARA KOTA MALANG 

  awalnya ini dibentuk untuk tampilan perdana untuk upacara 17 Agustus 2011 yang beanggotakan tim paduan suara, musikalisasi dan baca puisi

kemudian GBN ini akan ditugaskan disetiap acara di Balaikota atau acara untuk Kota Malang, GBN ini diresmikan oleh ibu walikota pada tanggal 14 Agustus 2011

Dhamysoga Choir

di SMAN 5 Malang ada paduan suara gak sih?
ada dong jelasnya namanya DHAMYSOGA CHOIR

terbentuknya sih dari murid murid yang berminat dan berbakat untuk menyatukan suara mereka
paduan suara ini sebenarnya sudah lama terbentuk, namun semat vakum satu periode dikarenakan tidak ada pergantian pengurus, selama ini kita berkumpul pada saat ekstrakurikuler saja. Namun akhir akhir ini kita lebih sering latihan bersam karena banyak event yang aken menampilkan kita
misanya saja pada saat CRESTA 15 dan masih banyak yang lainnya

Lagu SBY Dinyanyikan di Upacara Kemerdekaan

Nasional

Lagu dibawakan kelompok Paduan Suara Gita Bahana Nusantara setelah pengibaran Merah-Putih.

S
Upacara HUT RI ( FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf/)

VIVAnews – Rupa-rupa kesenian ikut tampil di Upacara Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Selasa, 17 Agustus 2010. Di antaranya lagu ciptaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, "Mentari Bersinar."

Lagu karya Presiden SBY ini dibawakan kelompok Paduan Suara Gita Bahana Nusantara, tepatnya setelah bendera Merah-Putih dikibarkan.

"Mentari Bersinar" dinyanyikan di urutan ketiga oleh kelompok paduan suara membawakan lagu legendaris, "Hari Merdeka" dan "Tanah Tumpah Darahku."

Selanjutnya, di tembang keempat, kelompok paduan suara membawakan medley lagu-lagu Nusantara. Di antaranya, "Ondel-Ondel" dari Jakarta, "Sinanggar Tulo" dari Sumatera Utara, "Janger" dari Bali, "Goro-Goro Ne" dari Maluku, dan "Yamko Rambe Yamko" dari Papua.

Sebagai sajian penutup, paduan suara menyanyikan lagu "Syukur" ciptaan H. Mutahar.

Pada puncak peringatan Kemerdekaan RI tahun lalu, lagu ciptaan SBY juga dinyanyikan oleh paduan suara usai upacara detik-detik menjelang Proklamasi. Lagu yang dibawakan pada waktu itu, berjudul "Kuyakin Sampai di Sana." (umi)
• VIVAnews

UGM Juara Festival Paduan Suara Mahasiswa se Jawa

Setelah bersaing cukup ketat akhirnya Tim Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gadjah (PSM) UGM) berhasil menjuarai Festival Paduan Suara Mahasiswa (FPSM) se Jawa. Festival ini merupakan hasil kerjasama enam perguruan tinggi di Jogjakarta dengan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) dan baru pertama kali dilaksanakan.

PSM UGM berhak atas juara pertama setelah menyisihkan paduan suara Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam partai Final.
Sebelumnya ada delapan tim paduan suara yang berhasil masuk final. Selain ketiga tim diatas, diantaranya Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Universitas Kristen Duta Wacana dan Teknologi Nasional (ITN) Malang, Universitas Janabadra (UJB) dan Unikom Bandung. Secara keseluruhan ada 17 kontestan yang ikut pada festival yang diselenggarakan selama 3 hari sejak Jumat (7/12) hingga Minggu malam (9/12) di Auditorium UKDW.
Perasaan senang dan gembira pun ditunjukkan oleh kru penyanyi PSM UGM, salah satunya Ratri Nurwati.
“Tentunya kita senang sekali meraih juara pertama festival paduan suara se jawa ini, padahal even ini baru pertama kali dilakukan,” ujar Ratri Nurwati, salah satu anggota penyanyi PSM UGM, Senin sore (10/12) saat dihubungi via telpon di Gelanggang Mahasiswa UGM.
Menurut mahasiswi fakultas Psikologi UGM angkatan 2005 ini, ada 27 penyanyi dan satu konduktor yang tergabung dalam PSM UGM yang terlibat dalam festival tersebut.
Diakui Ratri, sudah tiga kali dirinya mengikuti festival yang sama selama menjadi anggota paduan suara mahasiswa, dan kesemuanya mendapat juara. Diantaranya,juara tiga FPSM Piala Menpora Tahun 2006, Meraih penghargaan di tingkat ASEAN dan terakhir meraih juara pertama FPS se Jawa ini.
Dalam FPS Se jawa ini, kata Retri, timnya memerlukan waktu setidaknya tiga minggu untuk berlatih. “Selama tiga minggu, kita punya waktu 10 kali latihan, dan setiap latihan biasanya sampai 3-4 jam,” katanya.
Ratri menambahkan, pada babak final FPSM Se-Jawa ini setiap tim diminta membawakan tiga buah lagu. Yakni dua lagu yang dibawakan pada babak penyisihan serta satu lagu tambahan bebas. Ratri menandaskan bahwa aspek penilaian oleh juri terkait dengan pemilihan lagu, penampilan, teknik vocal dan performance.
“Dalam final, kita membawakan lagu Temaran berbahasa indonesia dan duah buah lagu dari Jerman,” tandanya.
Dihubungi secara terpisah, ketua panitia acara Soeharto Eddy Hartanto menjelaskan setiap kontingen terdiri dari 25-30 personel. Ada dua macam kriteria yang dinilai. Yakni Teknik suara dan performance.
“Untuk festival ini panitia memberikan kebebasan peserta membawakan lagu yang akan dinyanyikan. Hanya, satu lagu yang dibawakan berbahasa Indonesia. Peserta bebas memilih lagu. Yang penting masuk kategori musik Musik Profana,” terangnya.
Ia menjelaskan tujuan acara ini sebagai ajang krearivitas dan uji prestasi kolompok paduan suara di kampus. Rencananya, acara serupa juga akan digelar tahun depan.
“Rencanya akan menjadi agenda rutin. Tapi tempatnya kemungkinan digilir,” tandasnya.
Kepada para juara festival kali ini panitia memberikan penghargaan pada enam pemenang. Untuk juara pertama, diberikan tropi dan uang pembinaan sebesar Rp 7,5 juta. Sedang juara kedua dan ketiga masing-masing berhak atas uang pembinaan Rp 6 juta dan 5 juta. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Paduan Suara UI Pecahkan Rekor MURI


TEMPO Interaktif, Depok: Paduan suara mahasiswa baru Universitas Indonesia program sarjana regular angkatan 2005 memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai paduan suara terbanyak dengan jumlah 3.700 orang.

Pemberian penghargaan MURI ini dilakukan pada saat acara wisuda 2.995 wisudawan Universitas Indonesia di Balairung UI hari ini, Sabtu (27/8).

Pada kesempatan itu, mereka menyanyikan 12 lagu, seperti We Are The Champion dan Rayuan Pulau Kelapa, selama sekitar 1,5 jam. Acara ini juga dihadiri anggota DPR Tosari Wijaya dan Jayus Lumbu, Emil Salim, serta pimpinan, dewan guru besar dan sivitas akademika UI.

UNIT AKTIVITAS PADUAN SUARA UNIVERSITAS BRAWIJAYA



 Unit Aktivitas Paduan Suara Universitas Brawijaya (UAPSM-UB) merupakan salah satu unitas seni yang berada di lingkungan Universitas Brawijaya. Unit Aktivitas Paduan Suara Mahasiswa Universitas Brawijaya tanggal 12 Maret 1986, dengan tugas sebagai pengisi acara serremonial di lingkungan Universitas Brawijaya. Seiring dengan perkembangan jaman, Unit Aktivitas Paduan Suara Mahasiswa Universitas Brawijaya ikut serta dalam dunia paduan suara tingkat nasional. Visi Unit Aktivitas Paduan Suara Mahasiswa Universitas Brawijaya pada tahun ini adalah pengukuhan eksistensi Unit Aktivitas Paduan Suara Mahasiswa Universitas Brawijaya di tingkat nasional.

Rabu, 01 Februari 2012

Helloo..

haloooo everybody..
ini blog masih baru
masih belajar..
bingung mau posting tema apaan :D